Teori kinetik gas memberikan jembatan antara tinjauan gas secara mikroskopik dan makrokospik.
Hukum-hukum gas seperti hukum Boyle, Charles,
dan Gay Lussac, menunjukkan
hubungan antara besaran-besaran mikrokospik dari berbagai macam proses serta
perumusannya. Kata
kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa molekul-molekul gas selalu bergerak.
Dalam
teori kinetik gas, kita akan membahas
tentang perilaku par tikel-partikel
gas dalam ruang yang terbatas. Partikel-partikel gas ini kita anggap sebagai sebuah bola yang
selalu bergerak. Tiap-tiap partikel bergerak dengan arah sembarang dan dimungkinkan
terjadi tumbukan antarmasing-masing
partikel atau antara partikel dengan dinding ruang. Tumbukan yang terjadi tersebut
berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan yang demikian,
maka tidak ada proses kehi langan energi yang dimiliki partikel gas pada saat
terjadi tumbukan.
Gas
yang tersusun atas partikel-partikel dengan perilaku seperti anggapan di atas pada
kenyataannya tidak ada. Dalam bahasan teoritik, diperlukan objek gas yang sesuai
dengan anggapan tersebut. Objek gas ini disebut sebagai gas ideal. Sifat-sifat gas
ideal, antara lain, sebagai berikut.
1.
Gas terdiri atas partikel-partikel padat kecil yang bergerak dengan kecepatan tetap dan dengan arah
sembarang.
2.
Masing-masing partikel bergerak dalam garis lurus, gerakan partikel hanya dipengaruhi oleh tumbukan
antara masing-masing partikel atau antara partikel dan dinding. Gaya tarik-menarik
antarpartikel sangat
kecil sekali dan dianggap tidak ada (diabaikan).
3.
Tumbukan antara masing-masing partikel atau antara partikel dengan dinding adalah tumbukan
lenting sempurna.
4.
Waktu terjadinya tumbukan antarpartikel atau antara partikel dengan dinding sangat singkat dan
bisa diabaikan.
5.
Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran volume ruang tempat partikel tersebut
bergerak.
6.
Berlaku hukum Newton tentang gerak.
Persamaan
Gas Ideal
Sebuah balon yang
dikembangkan maksimal dan diikat ujungnya, jika ditempatkan diterik matahari
akan meletus. Demikian juga dengan ban kendaraan. Ban kendaraan dapat meletus
jika diparkir diterik matahari dalam waktu lama. Apa yang dapat Anda pelajari
dari peristiwa-peristiwa tersebut?
Hukum
Boyle-Gay Lussac berlaku untuk gas ideal dalam keadaan bejana
tertutup (balon yang diikat dan ban kendaraan). Persamaan hukum Boyle-Gay Lussac dapat dituliskan PV/T = tetapan konstan. Para
ahli kimia menemukan bahwa tetapan (konstan) itu sebanding dengan jumlah mol (n
R). Oleh karena itu, persamaannya menjadi sebagai brikut:
PV
= n RT
Simbol R selanjutnya
disebut konstanta gas umum yang nilainya 8,31 J/mol K atau 0,082 L atm/mol K.
Persamaan ini disebut persamaan gas
ideal. Jika n = N/Na, maka persamaan gas ideal di atas dapat
ditulis:
PV
= (N/Na) RT
Jika R/Na = k, maka persamaannya menjadi PV = NkT. Nilai k merupakan tetapan Boltzman
yang nilainya 1,38 × 10-23 JK-1
Jika n = m/M dengan n
merupakan jumlah mol, m merupakan
massa total gas, dan M merupakan massa molekul gas, maka persamaan gas ideal menjadi:
PV
= (m/M) RT
P
= (m/V) (RT/M)
Dan jika m/V = ρ, maka
persamaannya menjadi
P
= ρ(RT/M)
Konstanta ρ merupakan
massa jenis benda.
Teori Kinetik Gas, gas ideal, mol, jumlah mol, tekanan, persamaan, gas ideal, sifat gas ideal, gas ideal, hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac,, tumbukan lenting sempurna, hukum Boyle-Gay Lussac, tetapan Boltzman, fisika SMA, fisika SMP, fisika kelas VII, fisika kelas VIII, fisika kelas IX, fisika kelas X, fisika kelas XI, fisika kelas XII, persiapan UN, persiapan UN fisika, persiapan UAS, persiapan UAS fisika, persiapan UKK, persiapan UKK fisika, soal dan latihan fisika, soal dan materi gas ideal, soal teori kinetik gas, percobaan fisika
0 komentar:
Post a Comment