Kalor
adalah suatu bentuk energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena
perbedaan suhu (Tippler, 1998: 597). Pada waktu zat mengalami pemanasan,
partikel-partikel benda akan bergetar dan menumbuk partikel yang bersuhu
rendah. Hal ini berlangsung terus menerus membentuk energi kinetik rata-rata
sama antara benda panas dengan benda yang semula dingin. Pada kondisi seperti
ini terjadi keseimbangan termal dan suhu kedua benda akan sama. Benda yang
menerima kalor, maka suhu benda akan naik, sebaliknya benda yang melepaskan
kalor, maka suhu benda akan turun.
Joule,
seorang fisikaan asal Inggris melakukan sebuah eksperimen, bahwa suatu
kuantitas tenaga mekanis yang diberikan diubah menjadi kalor, maka kuantitas
kalor yang sama selalu dikembangkan (dihasilkan). Jadi kesetaraan kalor dan
kerja mekanis sebagai dua bentuk tenaga telah diperlihatkan secara pasti
(Halliday Resnick, 1985: 724). Hubungan antara kalor dan energy adalah 1 kal=
4,18 Joule dan 1 Joule = 0,24 kal.
Satuan kalor biasanya didefinisikan
secara kuantitatif dalam perubahan tertentu yang dihasilkan di dalam sebuah
benda selama proses tertentu. Jadi, jika temperature pada suatu zat dinaikkan,
maka kita katakana bahwa kalor telah ditambahkan pada zat tersebut. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan suatu benda
sebanding dengan massa benda dan perubahan suhunya. Secara matematis jumlah
kalor yang diserap atau dilepas dirumuskan dalam persamaan:
Q
= mcΔT
Setiap zat memiliki kuantitas kalor yang
berbeda-beda, dalam menghasilkan suatu perubahan kenaikkan temperature yang
diberikannya. Perbandingan banyaknya tenaga kalor ΔQ yang diberikan kepadda sebuah benda untuk
menaikkan temperature sebanyak ΔT dinamakan kapasitas kalor C, yang besarnya
dapat dicari dengan persamaan:
C
= ΔQ/ΔT
Kapasitas kalor per satuan massa sebuah benda
dinamakan kalor jenis. Yang merupakan karakteristik dari bahan yang membentuk
benda tersebut, besarnya kalor jenis direpresentasikan dalam persamaan:
c
= ΔQ/mΔT
Setiap benda memiliki kalor jenis yang
berbeda-beda. Besar kalor jenis dari masing-masing benda disajikan pada Tabel berikut.
Koefisien
Kalor Jenis (Halliday Resnick, 1985: 727)
Zat
|
Kalor jenis (J/g C)
|
Aluminium
|
0,900
|
Karbon
|
0,507
|
Tembaga
|
0,386
|
Perak
|
0,236
|
Tungsten
|
0,134
|
Timbal
|
0,128
|
0 komentar:
Post a Comment